Mensyukuri Apa Yang Telah Terjadi

Apakah mudah bersyukur ketika mengalami hal buruk?
Tidak mudah.
Apakah kita bersyukur ketika mengalami hal yang baik di mata kita?
Tidak juga.
Jadi kapan kita bersyukur?
Kalau ingat.

Ketiga pertanyaan di atas adalah sebuah ironi bagi kita, yang tidak mampu mensyukuri apa yang telah terjadi. Karena memang seringkali banyak hal yang terjadi membuat kita sibuk akan banyak hal tersebut.
Mari kuajak kau untuk menelusuri kehidupanku.

Harapan yang Terpendam

Satu hal yang kuharapkan dalam diriku adalah membuat keterbatasanku menjadi bebas, dan aku dapat dengan tenang menyampaikan apa yang ingin kusampaikan kepada mereka.
Tentu harapan itu adalah hal yang ingin kuraih, aku tahu bahwa aku tidak bisa sendirian dalam mencapai tujuan itu.

GKISummerCamp 2015 "Spirit of Solidarity"

Jika aku ikut summercamp tahun lalu yang bertemakan “Keep Your Lights On!” sebagai peserta dan menyampaikan sebuah testimoni yang lucu nan imut di tumblr, maka tahun ini aku ikut summercamp yang bertema “Spirit of Solidarity” sebagai panitia. Semakin hari, semakin banyak aku berlatih di bidang kepenulisan, sebab cita-citaku adalah menjadi penulis. Kebetulan tema kali ini menyangkut solidaritas, hal yang sudah lama tidak tampak dalam kehidupanku (Abaikan).

GKISummerCamp 2014 "Keep Your Lights On!"

Aku ikut seorang diri dari gerejaku, dan pergi kesana bareng teman-teman gereja lain. Tentu saja pada awalnya aku bingung, karena aku belum bisa berbaur dengan teman dari gereja lain, aku sangat introvert saat itu. Ketika perjalanan pergi naik kereta ke Jakarta, dalam hatiku ada banyak perasaan cemas, yaitu seperti apakah disana aku mendapatkan teman, apakah disana aku akan diterima, apakah aku akan betah disana, dan lain sebagainya. Perjalanan mulai mencapai Jakarta, dan aku disambut dengan meriah oleh tim welcoming dari summercamp, dan tentu aku sangat bersukacita, sebab belum pernah aku disambut seperti itu, rasa capek dalam perjalanan hilang seketika.